Monday, May 8, 2023

Mengenal Web Development: Pengertian, Jenis, Proses Kerja, dan Cara Mempelajarinya

jasa backlink pbn https://p-store.net/rifaldi99/jasa-1-backlink-pbn-murah-dofollow-da-50-BxAcSS Gabungan ketiga coding tersebut adalah untuk membuat navigasi menu, font website, dan desain website yang responsif. Singkatnya, tahap ini akan mengonversikan wireframe menjadi proyek website yang sebenarnya dengan berbagai unsur seperti grafik warna, tipografi, tombol, animasi, menu, dan lain sebagainya. Agar frontend dapat berfungsi, diperlukan back-end development. Dibutuhkan dua komponen dalam pengembangan backend, yakni database dan server. Database berfungsi untuk menata, menyimpan, dan memproses data yang diminta oleh server. Sedangkan server adakah hardware atau software yang memiliki fungsi untuk mengirim, menerima, dan memproses permintaan data dari browser atau client. Setelah memiliki kedua komponen tersebut, backend developer akan mengerjakan proses coding, database management, dan pengelo laan website (infrastruktur). Untuk mendeteksi apakah terdapat bug dalam sistem, harus ada tahap testing atau pengujian yang teliti, ketat, dan berulang. Tepat sebelum kamu melakukan setting website untuk terhubung ke server. Dalam tahap ini, website diuji dari segi fungsionalitas, kompatibilitas, kegunaan, kinerja, dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, semua script kode program juga harus diuji untuk memastikan bahwa website bisa dimuat dan tampil dengan baik di semua platform dan perangkat.

Langkah yang kedua yakni dengan membuat page atau halaman baru yang diikuti dengan menambahkan shortcode. Kemudian, Anda bisa mempublish dan melihat perubahan apa yang ada pada URL halaman tersebut. Untuk hasil yang akan diberikan kurang lebih seperti gambar berikut ini. Setelah mengikuti berbagai langkah pada tutorial ini, sebagai langkah terakhir Anda perlu untuk melakukan submit pada Google. Hal ini bertujuan agar sistem bisa membaca peta situs yang ada di dalam website Anda. Di dalam tahapan ini, Anda hanya butuh untuk mengunjungi Google Search Engine Console. Dalam sistem tersebut nantinya, Anda bisa melakukan verifikasi kepemilikan website. Berikut ini akan ditunjukkan beberapa langkah mudah dalam pembuatannya. Ketika Anda telah melakukan proses verifikasi, langkah selanjutnya yakni dengan menuju halaman Google Search Console tersebut. Kemudian, Anda bisa memilih opsi website baru yang telah ditambahkan sebelumnya. Langkah berikutnya yaitu dengan memasukkan URL yang ada pada sitemap WordPress dan pilih opsi submit. Yang terakhir yakni dengan menunggu beberapa hari hingga sistem Google dapat melakukan proses pengiriman serta sukses merayapi halaman web Anda. Apabila di dalam website milik Anda terdapat berbagai macam video ataupun foto. Pilihan terbaik yang bisa dilakukan yakni dengan membuat peta situs video ataupun foto. Hal ini bertujuan untuk bisa memudahkan sistem dalam membacanya. Di dalam proses submit ini akan lebih baik jika dilakukan dengan menggunaka n bahasa Inggris. Hal ini sama saja dengan melakukan submit melalui Google. Disana, Anda juga membutuhkan proses verifikasi website terlebih dahulu. Untuk melakukan verifikasi blog menjadi bahasa Inggris, pastikan terlebih dahulu jika Anda telah mempunyai akun Microsoft. Pada proses ini, Anda bisa memasukkan peta situs XML website dan kemudian tekan tombol Add. Berikut ini akan ditunjukkan tampilan gambar secara sekilas. Demikian penjelasan terkait dengan cara membuat Sitemap di WordPress beserta dengan penjelasan yang menunjang lainnya. Semoga dengan penjelasan ini dapat dengan mudah dipahami dan bisa menambah wawasan Anda.

Ada setidaknya dua kategori Sitemap yang diperlukan dalam sebuah website yaitu; XML Sitemap dan HTML Sitemap. Perbedaan utama kedua sitemap ini adalah tujuannya. Jika XML Sitemap ditujukan untuk mesin pencari maka HTML Sitemap ditujukan untuk pengguna website. XML Sitemap biasanya berisi metadata sepeti kapan terakhir kali URL di-update, seberapa cepat per ubahan berlangsung, alamat URL, sekumpulan link menuju halaman suatu website dan lain sebainya. Sementara HTML Sitemap berisi link yang menuju ke halaman utama sebuah website seperti Contact Us atau Shoping Cart. Dari segi kecepatan perubahan, XML Sitemap jelas lebih cepat daripada HTML Sitemap. Karena tujuan Anda membaca artikel ini untuk meningkatkan peringkat website pada halaman hasil pencarian, maka kita akan mengulas terlebih dahulu cara membuat XML sitemap pada WordPress. WordPress memiliki plugin yang praktis untuk mempbuat XML Sitemap yaitu Yoast WordPress SEO. Untuk menambahkan Sitemap ke website hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menginstall Plugin ini. Secara default, WordPress SEO tidak mengaktifkan fungsi XML Sitemap sehingga Anda harus melakukannya secara manual.

3. Google Analytics - jika kita sudah mendaftarkan blog kita ke Google Analytics, kita bisa pakai ini untuk menghubungkannya dengan Search Console dan verifikasi. 4. Google Tag Manager - ini men ggunakan akun Google Tag Manager (saya jujur, masih kurang paham untuk yang ini). Nah, yang akan kita gunakan untuk verifikasi adalah metode alternatif (Alternate Method) yang HTML Tag atau sering disebut dengan meta tag. Kode ini kita copy dan nanti kita masukkan dalam kolom verifikasi di CMS yang kita pakai. Untuk verifikasi GSC di wordpresscom, kita perlu ke bagian setting. Cari dibagian search setting. Nanti ada Ste Verification Services. Salah satunya adalah Google Search Console ini. Kita tinggal paste kode meta tag yang kita dapatkan dari GSC di kolom. Kemudian klik save setting. Untuk verifikasi GSC ini, saya menggunakan plugin YOAST SEO - sekalian kan untuk settingan SEO blog juga. Kita tinggal buka Yoast SEO - di bagian General akan muncul 3 tab, salah satunya adalah Webmaster Tools. Kita klik tab itu dan tinggal masukkan kode untuk verifikasinya di sana.

No comments:

Post a Comment

Restoran Nasi Padang Terbaik di Bali

Selain itu, ciri khas masakan dari Warung Wardani ada pada ayam suir, rasanya enak dan tidak terlalu pedas. Maka dari itu, jika Anda ingin m...